Itu ditujukan, supaya perpecahan antarmasyarakat Indonesia tidak terjadi sebagaimana kondisi negara-
negara Timur Tengah hingga kini.
Kata Said, porak-porandanya negara-negara seperti Irak, Suriah, Libia hingga Mesir, seperti saat ini, tidak terlepas dari kentalnya perbedaan suku dan agama yang ada di negara-negara tersebut. Itu sesuai, dengan kajian ilmiah Samuel Huntington yang berjudul Clash of Civilization atau perang peradaban.
"Bahwa perbedaan agama dan suku menjadi faktor utama perang saudara atau konflik, bukan lagi faktor ekonomi politik, tetapi budaya-suku," kata dia, saat memberikan sambutan di acara Harlah ke-21 PKB, di Jakarta, Selasa malam, 23 Juli 2019.
Namun, lanjut dia, kajian ilmiah tersebut sulit dibuktikan di Indonesia. Tidak lain, karena masyarakat Indonesia, memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, serta dibalut dengan keimanan. Sehingga, keberagaman suku, budaya, dan agama yang di Indonesia, tidak menciptakan perpecahan sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah.
0 comments:
Post a Comment